Share

Archive for 10/20/13

Buah – buahan ternyata tidak hanya bisa Anda manfaatkan untuk dikonsumsi saja atau dijadikan jus. Ternyata salah satu hasil ciptaan dari pemberian Tuhan ini juga memiliki manfaat lain, yaitu bisa Anda gunakan sebagai masker wajah.
Salah satu cara untuk mengembalikan kecantikan dan kesegaran dari wajah Anda adalah dengan cara mengencangkannya kembali seperti saat masih bayi dengan menggunakan masker wajah. Masker buah ini, selain sederhana dan mudah, juga tidak ada efek samping yang membuat Anda khawatir.
Penggunaan masker pada wajah ini akan sangat bermanfaat. Selain dapat mengencangkan dan mengembalikan kesegaran di wajah Anda, masker buah tersebut juga dapat membuka pori – pori yang tersumbat karena kotoran yang berasal dari sisa tata rias Anda ataupun dari debu dan lemak di bawah jaringan kulit wajah. Masker buah juga dapat mengembalikan kelembapan dan kehalusan kulit serta juga dapat mengembalikan kekenyalan kulit wajah Anda. Memberikan masker pada wajah Anda, sama dengan memberikan nuansa relaksasi otot – otot wajah Anda. Sebaiknya, Anda gunakan masker wajah paling tidak 1 -2 kali seminggu dan diamkan selama 15 – 45 menit. Maka, kulit akan tampak lebih kencang dan cerah.
Anda juga bisa menggunakan berbagai resep masker alami dengan muda, dari berbagai jenis buah – buahan dan Anda juga mengombinasikan buah – buahan tersebut dengan bahan lain, seperti madu alami atau dengan putih telur.
Cara membuatnya pun tidak sulit, bahkan tergolong sangat mudah . anda hanya tinggal memiliki buah yang memiliki kandunga yang cocok dengan yang Anda butuhkan untuk kulit wajah Anda.
Ban yak sekali buah – buahan yang dapat digunakan untuk membuat masker wajah alami tersebut. Buah – buah tersebut memiliki banyak kandungan yang berbeda – beda pula. Anda pun bisa melihat dan mengaplikasikan beberapa contoh masker wajah berikut. CHECK IT OUT Guys!!!
1.    Stroberi
Buah yang berwarna merah dan rasa yang sedikit asam ini memiliki banyak mengandung asam salisilat (salah satu jenis asam beta-hidroksi) yang dapat membantu dalam mengencangkan kulit wajah. Kandungan lain yang terdapat pada buah stroberi adalah silika, serta vitamin B, C, E, dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan tubuh tersebut dan meremajakan kulit, masker ini sangat cocok digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Masker ini dapat digunakan dua kali seminggu.
Cara Membuat :
ü Hancurkan beberapa buah stroberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya.
ü Usapkan 2 sdm stroberi yang sudah dihancurkan tadi pada wajah dan biarkan selama 15 menit.
ü Setelah itu, bilas dengan air steril atau air hangat biasa
ü Untuk mendapatkan efek toning yang lebih kuat, tambahkan sedikit putih telur, kocok, 1 sdm air mawar dan beberapa tetes minyak esensial yang aman dengan kulit wajah Anda.
2.   Alpukat
Buah Alpukat memiliki kandungan asam amin dan vitamin yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai masker pencegah penuaan dini pada kulit wajah terutama kulit kering.
Cara Membuat :
·       Kulit Kering
ü Tumbuk daging Alpukat matang dengan garpu
ü Oleskan pada wajah dan biarkan selama 30 menit
ü Bilas dengan air hangat atau air mawar menggunakan kapas.
·       Kulit Normal
ü Tambahkan putih telur yang dikocok sebentar
ü Sedangkan untuk kulit lembab, perlu ditambahkan pula madu (organik bila ada), kemudian aduk rata dengan daging Alpukat tersebut hancur dan campurkan dengan putih telur yang sudah dikocok.
3.    Almond
Buah Almond  memiliki khasiat menghaluskan kulit yang kasar karena banyak mengandung mineral, vitamin A dan B, serta asam oleat. Almond dapat dibuat menjadi masker ataupun lotion. Masker ini dapat digunakan 1 kali dalam seminggu.
Cara  Membuat :
ü Hancurkan sekitar 50 gram almond, kupas dengan mortar atau food processor.
ü Kocok 3 sdm susu full-fat sampai membentuk pasta halus (tidak perlu terlalu lama).
ü Bila perlu, tambahkan pula 1 atau 2 tetes rose otto essensial oil.
ü Oleskan pada wajah dan biarkan sampai kering.
ü Kemudian, bersihkan dengan kapas dan air hangat.
4.    Tomat
Buah yang berbentuk bulat dan memiliki kulit tipis ini ternyata memiliki kandungan protein, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C yang tinggi.
·       Untuk menghaluskan wajah
ü Ambil tomat yang sudah matang, lalu iris dan gosokkan pada wajah.
ü Atau, bisa juga buah tomat diperas, kemudian air perasannya dioleskan setiap hari ke wajah.
·       Sebagai pelindung dari sengatan matahari
ü Ambil daun tomat secukupnya.
ü Remas – remas dengan sedikit air.
ü Kemudian tempelkan pada wajah sebagai penyejuk wajah.
5.    Lemon
Buah yang memiliki kulit tebal dan berwarna kuning cantik ini banyak mengandung vitamin A, C, B1, B2, dan B3. Lemon sangat baik untuk kulit berminyak, namun lotion-nya juga bekerja efektif pada kulit normal. Masker Lemon dapat digunakan setiap hari.
Cara Membuat :
(untuk satu minggu pemakaian)
ü Tambahkan 1 sendok teh jus lemon pada putih telur kocok.
ü Oleskan pada wajah dan biarkan 10 menit.
ü Setelah itu bersihkan dengan air mawar atau air hangat.
6.    Anggur
Buah nan mungil ini kaya akan trace mineral, kalsium, magnesium, potassium, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, C, dan senyawa-senyawa flavonoid. Hampir semua jenis anggur yang warnanya berbeda, dapat digunakan untuk lotion. Kalau mau dibuat jus, harus disaring terlebih dulu. Masker Anggur bisa digunakan setiap hari akrena baik digunakan untuk hampir semua jenis kulit.
Cara Membuat :
ü Hancurkan beberapa Anggur yang cukup untuk menghasilkan 2 sdm jus.
ü Saring jus tersebut.
ü Oleskan pada wajah dengan menggunakan kapas.
ü Setelah 20 menit, bilas dengan air mawar.
7.   Pisang
Buah ini mengandung serotinim, pektin, tanin, noradrenalin, 5 hidroksi tritamin, dopamin, dan berbagai vitamin, seperti vitamin A, B kompleks, dan C. Masker ini digunakan sebagai pelembab wajah.
Cara Membuat :
ü Ambil pisang ambon yang sudah masak, lalu hancurkan.
ü Tambahkan minyak zaitun.
ü Gunakan dan ulangi secara teratur ramuan tersebut sebagai bedak.

Daftar Pustaka

Smart, Aqila. 2010. Perawatan Modern Untuk Kecantikan Wanita. Yogyakarta : Katahati.
Wajah Cantik dengan Masker Alami Full View



Diare adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang, dimana diare adalah penyebab penting kekurangan gizi. Ini disebabkan karena adanya anoreksia pada penderita diare sehingga dia makan lebih sedikit daripada biasanya dan kemampuan menyerap sari makanan berkurang padahal kebutuhan sari makanan meningkat selama adanya infeksi. Penyebab kematian utama karena diare adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinjanya.Definisi Diare adalah BAB lebih dari tiga dengan konsistensi cair (WHO, 1992)
Jenis-jenis diare
Diare sebagai epidemiologi didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lunak dan cair tiga kali atau lebih dalam sehari. Secara klinik dibedakan 3 macam sindroma diare, yang masing-masing mencerminkan patogenesis yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang berlainan dalam pengobatannya,
1. Diare cair akut
Diare yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang lunak / cair yang sering dan tanpa darah. Mungkin disertai muntah dan panas. Diare cair akut menyebabkan dehidrasi, dan bila masukan makanan kurang dapat mengakibatkan kurang gizi. Kematian yang terjadi disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terpenting pada anak-anak : Shigella, Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium, Vibrio cholera, Salmonella, E. coli, rotavirus.
2. Disentri
Adalah diare yang disertai darah dalam tinja, akibatnya antara lain : anoreksia, penurunan berat badan secara cepat, perusakan mukosa usus karena bakteri invasive. Penyebab utama adalah Shigella, penyebab lainnya Salmonella, C. Jejuni.
3. Diare Persisten
Adalah diare yang mula-mula bersifat akut tapi berlangsung selama 14 hari. Episode ini dimulai sebagai diare cair atau disentri. Kehilangan berat badan yang nyata sering terjadi. Volume tinja dalam jumlah banyak sehingga ada resiko dehidrasi. Penyebab : E. coli, Shigella dan Cryptosporidium. Diare persisten berbeda dengan diare kronik, yakni diare intermitten (hilang-timbul), atau yang berlangsung lama dengan penyebab non infeksi, seperti penyakit sensitive terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun.
Epidemiologi
Kuman penyebab diare menyebar masuk melalui mulut antara lain makanan, minuman yang tercemar tinja atau yang kontak langsung dengan tinja penderita.
Ø Perilaku khusus meningkatkan resiko terjadinya diare; Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan, Menggunakan botol susu yang tercemar, Menyimpan makanan masak pada suhu kamar dalam waktu cukup lama, Menggunakan air minuman yang tercemar oleh bakteri yang berasal dari tinja, Tidak mencuci tangan setelah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum memasak makanan, Tidak membuang tinja secara benar.
Ø Faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap diare; Tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun, Kurang gizi, Campak, Imunodefisiensi / imunosupressif.
Ø Umur Kebanyakan diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan, insiden paling banyak 6 – 10 bulan (pada masa pemberian makanan pendamping).
Ø Variasi musiman Variasi pola musim diare dapat terjadi melalui letak geografi. Pada daerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas sedangkan diare karena virus (rotavirus) puncaknya pada musim dingin. Pada daerah tropik diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim kemarau sedangkan puncak diare karena bakteri adalah pada musim hujan.
Ø Infeksi asimtomatik kebanyakan infeksi usus bersifat asimtomatik / tanpa gejala dan proporsi ini meningkat di atas umur 2 tahun karena pembentukkan imunitas aktif.
Prinsip utama pengobatan diare
1. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya/penyebabnya.
2. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada gizi.
3. Antibiotik/anti parasit tidak boleh digunakann secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus termasuk diare berat, diare dengan panas kecuali :  pada disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang efektif untuk shigella, Suspek kolera dengan dehidrasi berat,  Diare persisten, bila diketemukan tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E. histolitika di tinja atau cairan usus, atau bila bakteri patogen ditemukan dalam kultur tinja.
Terapi rehidrasi, Bertujuan untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat.
1.  Terapi rehidrasi oral:
a. Cairan oralit (cairan rehidrasi oral)  Oralit adalah campuran gula dan garam. Rasio glukosa vs natrium paling tidak 1 : 1. Untuk terapi diare di rumah ibu diberi oralit untuk pemakaian 2 hari. Bila memberikan oralit satu kantong harus diberikan sekaligus dan larutan oralit yang tidak digunakan dalam 24 jam harus dibuang. Bila diare terus berlangsung sedangkan oralit sudah habis harus memberikan cairan rumah tangga atau membawa kembali anaknya ke sarana kesehatan untuk pengobatan.
b. Cairan rumah tangga,  Meskipun komposisinya tidak seberat oralit untuk mengobati dehidrasi, cairan larutan seperti sup, air biasa, minuman yoghurt mungkin lebih praktis untuk rehidrasi oral mencegah dehidrasi. Cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada anak pada saat mulai diare dengan tujuan memberi lebih banyak cairan dari biasanya. Ada beberapa cairan yang tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare termasuk sari buah manis yang diperdagangkan, pencahar, stimulansia seperti kopi.
Kriteria cairan rumah tangga yang diberikan pada penderita diare :
Ø Aman bila diberikan dalam jumlah banyak. Teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis harus dihindarkan karena menyebabkan diare osmotik, memperberat dehidrasi.
Ø Mudah menyiapkan.
Ø Dapat diterima oleh penderita.
Ø Efektif.
Upaya rehidrasi oral tidak tepat untuk :
Ø Pengobatan awal dehidrasi berat, karena cairan harus diganti dengan cepat.
Ø Penderita ileus paratikus dan perut kembung.
Ø Penderita yang tidak dapat minum.
Upaya rehidrasi oral tidak efektif untuk :
Ø Penderita dengan pengeluaran tinja yang sangat banyak dan cepat (lebih dari 15 ml/kgBB/jam) serta penderita tidak dapat minum cairan dengan jumlah yang cukup untuk mengganti kehilangannya.
Ø Penderita dengan muntah berat dan berulang-ulang.
Ø Penderita malabsorbsi glukosa; penderita seperti itu larutan oralit menyebabkan volume tinja meningkat nyata dan tinja mengandung glukosa jumlah besar.
2.  Makanan pada terapi diare
ASI, susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya. Anak umur 6 bulan atau lebih harus diberikan makanan lunak/setengah padat. Tawarkan makanan setiap 3-4 jam atau berikan anak makanan sebanyak dia mau. Pemberian makanan sedikit – sedikit namun sering lebih dapat diterima daripada diberikan dalam jumlah besar tapi jarang. Setelah diare berhenti, teruskan pemberian makanan satu kali lebih banyak daripada biasanya selama 2 minggu menggunakan makanan yang mengandung banyak gizi.
3.  Obat anti diare
Banyak obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. Obat-obatan anti diare meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal lactobacillus, streptokokus faecalis). Antimuntah termasuk klorpromasin, prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun.
Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecualiuntuk penderita disentri / kolera. Penggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti protozoa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. Hal ini juga menghamburkan uang.
Tanda-tanda memburuknya diare, Ibu harus membawa anaknya ke sarana kesehatan jika :
Ø tinja cair keluar amat sering.
Ø muntah berulang.
Ø rasa haus yang meningkat.
Ø tidak dapat makan dan minum seperti biasanya.
Diare yang terkait dengan penyakit lain
1. Diare yang terkait dengan campak. Insiden meningkat pada waktu terkena campak, selama 4 minggu setelah timbulnya penyakit dan kemungkinan sampai 6 bulan sesudah episode campak. Diare yang berhubungan dengan campak seringkali berat dan lama. Karenanya imunisasi campak merupakan cara yang penting untuk mencegah diare dan kematian yang berhubungan dengan diare.
2. Diare dengan panas  Sering terjadi pada diare yang disebabkan karena rotavirus atau bakteri invasif, seperti shigella, campylobacter atau salmonella. Panas mungkin menyertai dehidrasi dan menghilang selama rehidrasi. Panas pada penderita diare mungkin pula tanda infeksi lain seperti pneumonia, malaria. Namun begitu, tidaklah tepat memberi antibiotik pada anak penderita diare hanya karena panas. Bila suhu badan anak 39oC atau lebih anak harus diobati dengan paracetamol untuk menurunkan suhu badannya atau bila panas sangat tinggi dengan mengompres kepala dan perutnya dengan air hangat.
Penyebab penurunan gizi selama diare
1. Berkurangnya masukan makanan, Merupakan akibat dari :
a. Anoreksia yang terutama terlihat pada anak disentri.
b. Muntah.
c. Menghentikan makanan karena kepercayaan tradisional untuk mengistirahatkan usus.
d. Memberikan makanan dengan nilai gizi kurang, seperti sup yang diencerkan.
2. Berkurangnya penyerapan zat makanan, Disebabkan karena :
a. Kerusakan epitel absorbsi yang mengurangi luas permukaan usus.
b. Defisiensi disakarida karena kegagalan produksi enzim oleh mikrovili yang rusak.
c. Berkurangnya konsentrasi asam empedu yang diperlukan untuk absorbsi lemak.
d. Transit makanan melalui usus yang sangat cepat menyebabkan tidak cukup waktu untuk pencernaan dan absorbsi.
3. Meningkatnya kebutuhan zat makanan, Kebutuhan zat makanan meningkat karena :
a. Kebutuhan metabolik karena panas.
b. Kebutuhan untuk memperbaiki epitel usus.
c. Kebutuhan mengganti kehilangan protein serum melalui mukosa usus yang rusak seperti pada disentri.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin  muncul pada Asuhan Keperawatan Diare
1. Kurangnya volume cairan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DIARE Full View

Sepertinya istilah “kamu adalah apa yang kamu makan” memang benar adanya. Setiap sel dalam tubuh terbentuk dari nutrisi yang kita peroleh. Tak heran bila kondisi kulit, sebagai organ tubuh terluas, sangatlah terpengaruh atas apa yang Anda makan. Berikut ini lima masalah kulit yang bisa dilawan dengan makanan.
1.     Keriput
Lawan dengan: tomat yang dimasak dengan minyak zaitun
Menurut News-Medical, seorang dermatologis di University of Manchester, Professor Lesley Rhodes mengatakan bahwa pasta tomat dan minyak zaitun meningkatkan jumlah kolagen, molekul yang membuat kulit tetap kencang. Para peneliti berpendapat bahwa likopen, antioksidan yang terdapat dalam tomat merupakan kuncinya. Minyak zaitun membantu penyerapan saat dicerna sehingga cepat masuk dalam darah.
2.    Selulit
Lawan dengan: Ikan berlemak seperti Salmon atau Sarden.
Ikan tidak akan membuat selulit Anda hilang, tapi hanya membantu sedikit. Ikan berlemak menyediakan lemak sehat bernama Omega-3 yang membentuk selaput sel. Semakin kuat selaput, semakin baik sel itu dalam menahan kelembapan, yang artinya sel gemuk tersebut akan menyamarkan penampakan selulit.
3.    Ezcema
Lawan dengan: yogurt dan kefir
Kedua makanan ini mengandung banyak probiotik, bakteri baik yang membantu pencernaan lebih baik, kekebalan tubuh lebih kuat dan mengurangi sensitifitas dan peradangan kulit, termasuk ezcema.
4.    Kulit terbakar matahari
Lawan dengan: cokelat hitam
Seperti yang dirilis CBC, para peneliti di Laval University, Quebec, Kanada menyatakan dengan mengonsumsi cokelat hitam dapat mencegah kulit terbakar matahari. Para wanita yang meminum cokelat tidak melakukan perlindungan tambahan dari sinar matahari, namun mereka yang meminum minuman dengan kadar flavonoid lebih tinggi hanya menderita kurang dari 15 hingga 20 persen luka bakar. Jangan menambahkan tabir surya Anda, tapi cobalah perbanyak konsumsi cokelat yang lebih hitam.
5.    Ketombe
Lawan dengan: teh hijau (tapi bukan untuk diminum)
Teh hijau secara alami dapat membantu pengelupasan kulit mati di kepala tanpa membuatnya kering. Hal tersebut diketahui dapat memperlambat pertumbuhan sel yang menyebabkan gatal dan ketombe. Seduh dua kantung teh hijau dalam satu cangkir air panas selama 20 menit. Setelah agak dingin, pijatkan ke kulit kepala lalu bilas.

5 Masalah Kulit yang Bisa Dilawan Dengan Makanan Full View

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 The Journey of Venus's 'Uruba | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER